AWAL TAHUN 2025
Dikutip dari Terjemahan Majmu Syarif yang ditulis oleh Ust Muiz Al Bantani, berikut ini merupakan bacaan doa awal tahun yang dapat dibaca umat Islam.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
وَصَلَّي اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اللَّهُمَّ أَنْتَ الْأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيمِ وُجُودِكَ المُعَوَّلِ وَهَذَا عَامٌ جَدِيدٌ قَدْ أَقْبَلَ نَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ وَجُنُودِهِ وَالْعَوْنَ عَلَي هَذِهِ النَّفْسِ الْأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَالْإِسْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِي إِلَيْكَ زُلْفَي يَا ذَالجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا أَرْحَمَ الرَّحِمِينَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَ سَلَّمَ.
Bismillaahir rohmaanir rohiim.
Wa shollalloohu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihii wa sallam. Alloohumma antal abadiyyul qodiimul awwalu, wa 'alaa fadhlikal `azhiimi wujuudikal mu'awwali, wa haadza aamun jadidun qod aqbala ilainaa, nas'alukal 'ishmata fiihi minasy syaithooni wa auliyaa'ihi wa junuudihi wal `auna 'alaa haadzihin nafsil ammaaroti bissuu'i wal isytighoola bimaa yuqorribunii ilaika zulfaa yaa dzal jalaali wal ikroom yaa arhamar roohimiin, wa shollalloohu 'alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihi wa shohbihii wa sallam.
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Ya Allah Engkaulah yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah- Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung. Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan hala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta para keluarganya dan sahabatnya.
Dikutip dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun yang ditulis By Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, doa awal tahun dibaca setelah sholat Maghrib pada malam tanggal 1 Muharram menurut kalender Hijriah. Pasalnya, pergantian tahun Hijriah terjadi ketika matahari terbenam.
Namun, lain halnya dengan pergantian tahun masehi yang terjadi pada pukul 00.00. Jika ingin membaca doa awal tahun pada 2025, kita dapat membacanya setelah pukul 00.00 tersebut. Wallahualam.
Hukum Membaca Doa Awal Tahun
Pada dasarnya, bacaan doa akhir tahun dan awal tahun yang kita kenal ditujukan untuk dibaca pada momen pergantian tahun Hijriah. Oleh karena itu, banyak umat Islam yang mempertanyakan bagaimana hukumnya membaca doa awal tahun pada momen pergantian tahun Masehi. Untuk mengetahui hukumnya, mari simak pembahasan lengkap berikut ini!
1. Allah Memerintahkan Manusia Berdoa
Dirangkum dari laman resmi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Allah Swt memerintahkan manusia untuk berdoa sebagai wujud ketergantungan makhluk kepada Sang Pencipta. Dalam Al-Qur'an, perintah ini terdapat dalam surat Al-Mu'min ayat 60 yang artinya:
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina."
Melalui doa, manusia tidak hanya menjalankan perintah-Nya tetapi juga memohon pertolongan, perlindungan, dan keberkahan. Allah menjanjikan bahwa doa yang dipanjatkan dengan kesungguhan akan dikabulkan sesuai kehendak-Nya. Doa juga menjadi cara untuk mendekatkan diri kepada Allah, memohon petunjuk, dan menyerahkan segala urusan kepada-Nya.
Doa memiliki kekuatan besar dalam kehidupan sehari-hari. Ia mampu mengubah takdir buruk, membuka pintu rezeki, dan menjadi sumber kekuatan batin. Dengan doa, manusia diberi harapan bahwa apa yang terlihat mustahil di mata manusia bisa menjadi mungkin dengan izin Allah.
2. Pendapat Ahli
Dikutip dari buku Menjawab Hujatan Musiman untuk Hajatan Musiman karya Firman Arifandi LLB. LLM, membaca doa awal tahun masehi dapat dianggap sah selama doa yang dilafalkan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Al-Qur'an dan sunnah. Dalam pandangannya, dalil untuk doa tidak selalu harus secara eksplisit disebutkan dalam Al-Qur'an atau hadits. Firman juga menekankan pentingnya memahami bahwa ada sumber hukum Islam lain seperti ijma', qiyas, dan maslahat yang dapat digunakan untuk mendukung amalan berdoa.
Dalil umum tentang anjuran berdoa cukup untuk mendasari praktik ini. Selama doa tersebut sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam Islam, maka membaca doa untuk menyambut tahun baru Masehi bukanlah sesuatu yang dilarang.
SUMBER
Komentar
Posting Komentar